Jumat, 03 Agustus 2012

PEMANASAN

Pemanasan Gelandang


Dibandingkan dengan posisi lain, ada kecenderungan, pemain di posisi gelandang lebih banyak melakukan lari. Rata-rata, di tiap pertandingan, gelandang akan berlari sepanjang 6-8 km.
Nah, lebih dari itu, gelandang dipastikan akan sering melakukan sprint. Karena itu butuh kondisi yang benar-benar siap. Terutama di bagian lutut. Jangan berharap bisa melakukan tugas gelandang dengan baik, jika lutut selalu bermasalah.
Banyak sekali jenis pemanasan yang berfungsi menjaga kestabilan lutut. Terpenting cara melakukannya benar. Dan tidak perlu waktu yang lama.
Secara umum, jenis pemanasan untuk gelandang sebenarnya standar. Hanya, dianjurkan ada porsi lebih untuk pelemasan di bagian paha dan betis. Ingat, sering kali gelandang kram atau otot tertarik ketika dia kurang melakukan pemanasan.
Awal pemanasannya sederhana. Bisa saja lari pendek. Jaraknya 15-20 meter. Hanya, tingkat kecepatannya yang diubah-ubah. Pertama sprint kemudian baliknya pelan. Ini bisa dilakukan secara bertahap. Cukup 3-5 kali putaran.
Baru setelah itu dilakukan peregangan. Nah, disini lah, peregangan di bagian paha mutlak diperhatikan. Sebab, disadari atau tidak, otot-otot di bagian ini akan melakukan aktivitas yang luar biasa.

Pemanasan Untuk Defender

Sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar pada gerakan-gerakan pemanasan buat defender, midfielder, dan striker. Awalnya, semua nyaris sama. Namun melihat tugas dan peran mereka selama pertandingan, ada beberapa variasi pemanasan yang dianjurkan berbeda. Untuk defender, sebelum melakukan pertandingan, harus pastikan kondisi lutut benar-benar siap. Karena itu, lakukan pemanasan yang bisa melemaskan otot-otot di sekitar lutut. Misalnya loncat-loncat ringan dan ketika kaki di udara, sedikit ditekuk. Tidak perlu lama, yang penting cukup.
Juga jangan lupakan bentuk pemanasan yang menitik beratkan pada bagian tubuh bagian belakang. Terutama punggung. Kecenderungannya, defender akan sering melakukan lompatan-lompatan tinggi. Butuh energi lebih dan otot yang siap untuk melakukannya.
Itu sangat penting. Sebab selama ini jika pemain kurang melakukan pemanasan yang cukup di tubuh bagian belakang, kerap bermasalah dengan punggungnya. Contohnya usai melakukan lompatan yang berisiko tinggi, otot akan tertarik dan terasa nyeri.
Terakhir, selain punya kecepatan lari yang berfungsi mengimbangi striker lawan, defender biasanya dituntut bisa melakukan tekel bersih. Nah, untuk melakukan tekel yang tidak membahayakan diri sendiri dan lawan, tentunya tubuh harus benar-benar siap. Lagi-lagi pemanasan yang benar, mutlak dibutuhkan.


Pemanasan Untuk Kiper



Sebelum melakoni pertandingan, pemanasan mutlak dilakukan. Hukumnya wajib. Sebab, pemanasan yang cukup akan membuat pemain lebih cepat beradaptasi dengan ritme pertandingan. Juga menghindari dari cedera yang parah.
Nah, pertanyaannya bagaimanakah pemanasan yang sebaiknya dilakukan seorang kiper?Apakah berbeda dengan pemain-pemain lainnya? Secara garis besar, sama. Pemanasan awal ditujukan untuk melemaskan semua otot.

Hanya, ada beberapa gerakan pemanasan untuk kiper yang berbeda dengan pemain lain. Kiper sebaiknya menambah porsi pemanasan yang bertujuan melemaskan tubuh bagian atas. Juga bagian punggung.
Salah satu bentuk pemanasan untuk kiper, misalnya, dengan melakukan gerakan ke kiri dan kanan dalam posisi tertidur. Caranya, ada rekan lain yang membantu kiper tersebut dengan menangkap dan memberikan bola secara vertikal. Posisi rekan tersebut harus berdiri. Kemudian dia harus melemparkan bola ke arah kiper dengan arah bola yang berganti-ganti. Ke kiri atau kanan.

Dalam pertandingan, kiper sering sekali melakukan gerakan-gerakan yang mengandalkan tubuh bagian atas. Misalnya memotong umpan-umpan lambung lawan. Karena itu, pemanasan seperti di atas sangat penting sekali.

Meski begitu, jangan lupakan pemanasan untuk kaki. Sebab, sama dengan pemain lain, kiper akan melakukan tendangan-tendangan jarak jauh yang membutuhkan tenaga dan kaki yang prima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar